KEIMANAN DALAM KEHIDUPAN
Oleh : Ahmad Shofa Mawahib
Pertanyaan :
Bagaimana membuktikan bahwa keimanan telah bertindak sebagai faktor kreatif dan dinamika bagi umat beriman di tengah dunia yang semakin mengglobal ini ?
Pendahuluan
Yang dimaksud Arti Kata adalah pemecahan bentuk kata menjadi bentuk kata yang lain atau hubungan satu bentuk kata dengan kata yang lain. Sehingga Arti Kata Iman adalah pemecahan bentuk kata Iman sebagai kata dasar menjadi berbagai bentuk kata yang lain. Sehingga kita akan menemukan di dalam Al-Qur'an kata-kata : aamana , yu minu , ii maanan, yang merupakan hasil pemecahan dari bentuk kata Iman. Terjemahan umum dari kata-kata tersebut adalah:
· aamana = telah / sudah ber-iman.
· yu minu = sedang / akan / lagi ber-iman.
· iimanan = Iman.
· mu minu = yang ber-iman.
Didalam memberikan definisi tentang perkataan Iman ini menurut yang ada sama dengan Percaya atau menurut Arab sama dengan : 'aqdun bil qolbi faqath .Sedangkan Iman berdasarkan Al-Qur'an, seperti dijelaskan oleh hadits: Al iimaanu 'aqdun bil qolbi wa ikraarun bil lisani wa 'amalu bil arkan. Artinya : Iman adalah tanggapan hati (proses menanggapi) kemudian dinyatakan dalam lisan (proses pernyataan diri/sikap) dan menjelma kedalam seluruh laku perbuatan (proses pembuktian dalam hidup). Atau dengan kata lain Iman adalah tambatan hati yang menggema ke dalam seluruh ucapan dan laku perbuatan. Dengan arti perkataan Iman berdasarkan hadits tersebut di atas sebenarnya sudah sekaligus memberikan Ruang Lingkup Iman.
Wujud Iman
Wujud iman termuat dalam 3 unsur yaitu isi hati, ucapan, dan perbuatan. Dalam artian diyakini dalam hati yaitu dengan percaya akan adanya Allah SWT, diucapkan dengan lisan yaitu dengan mengucapkan 2 kalimat syahadat, dan dilakukan dengan perbuatan maksudnya menjalankan seluruh perintah – Nya dan menjauhi seluruh larangan – Nya.
Makna Iman
Banyak sekali diantara kita yang mengatakan atau merasa diri kita telah beriman yang benar, karena pada umumnya orang yang mengakui atau percaya terhadap rukun iman itu berarti dia telah beriman. Untuk itu mari kita tinjau dari tuntunan agama Islam yang sebenarnya yaitu Al-qur’an, bahwa Iman yang benar itu selain beriman kepada Allah dan Rasul harus diikuti dengan Jihad fisabilillah, mari kita lihat di dalam Al-Hujuraat ayat 15, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar”.[QS.49:15]
Keterkaitan Keimanan dengan aktivitas
Ada beberapa hal yang akan membawa kita kepada keimanan dalam arti sesungguhnya iman, yaitu :
1. Kepercayaan
2. Perbuatan
3. Kesadaran
Kembali kepada diri kita sendiri, mengukur keimanan kita kepada Allah dan Rasul-Nya. Perbuatan yang dilandasi oleh kepercayaan dan kesadaran secara otomatis akan memperlihatkan hubungan karena ketaatan kita kepada Allah .
Keimanan dalam Kehidupan
kita sebagai seorang muslim harus tahu bagaimana cara menghadapi arus globalisasi. Salah satunya adalah dengan kekuatan dalam diri kita yang kita punya, yaitu iman. Ada 3 poin fungsi iman untuk menghadapi arus globalisasi yaitu :
1. Iman sebagai pertahanan. Dengan semakin meluasnya arus globalisasi, godaan akan berubahnya gaya hidup akan semakin meningkat, oleh karena itu, iman adalah salah satu cara untuk tahan akan godaan dan tetap di jalan yang benar.
2. Iman sebagai alat untuk memilih yang baik dan yang buruk. Arus globalisasi mempunya pengaruh yang positif dan juga pengaruh yang negatif. Oleh sebab itu, kita harus tahu mana yang baik mana yang buruk dan tetap sesuai dengan ajaran islam.
3. Iman sebagai pegangan dalam bersosialisasi. Arus globalisai menyebabkan semakin canggihnya teknologi informasi dan memudahkan kita dalam berkomunikasi walaupun beda Negara. Oleh sebab itu, kita harus mempunyai pegangan agar tidak terjerumus ke hal yang negative hanya karena berkenalan dengan orang yang baru saja dikenal. Kita harus bersosialisasi sesuai ajaran islam.
Jika kita melaksanakan 3 poin diatas, Insya Allah kita akan mampu menghadapi arus globalisasi dengan baik dan mampu menolak pengaruh buruk globalisasi.
0 comments:
Post a Comment